RSS

Senin, 06 September 2010

ENJEL...

tadi rasanya begitu jelas apa yang akan kutorehkan dalam entri ini,,
tapi nggak tau kenapa, berhadapan dengan laptop semuanya hilang,,
blank..!!!

ughh,,, padahal semuanya sudah tersusun sangat rapi dan apik di kepalaku,,,
masih bertengger disana,, tapi susah tuk diungkapkan lewat kata-kata...

Sabtu, 04 September 2010

Cinta vs Suka (Cinta Pandangan Pertama)

Cinta pada Pandangan Pertama????


Ada ya???? Apakah itu benar-benar cinta atau hanya rasa suka?

Ada perbedaan yang mendasar antara suka dan cinta. Dalam Bhs.Inggris, suka itu adalah “like” sedang kan cinta adalah “love”. Sekarang apakah yang menjadi perbedaannya?

Perbedaannya adalah, menyukai mengacu kepada kesenangan pribadi, yakni menginginkan seseorang karena ia baik untuk kita dan menyenangkan hati kita, misalnya karena fisiknya yang cantik, badannya yang seksi atau proporsional, enak diajak bicara dll, dan kebanyakan hanya berhenti di hal-hal yang bersifat fisik.

Sedangkan mencintai, adalah mengasihi yang merujuk kepada memberikan sesuatu kepada seseorang. Hal lain yang juga menjadi perbedaannya adalah “suka” meminta kita untuk menjadi pengamat, sedangkan “cinta” mengharuskan kita untuk menjadi pelaku.

Tidak bisa dipungkiri, pada tahap awal pertemuan dengan seseorang, khususnya lawan jenis, rasa suka akan mendominasi hubungan kasih kita. Kita mulai menyukai wajahnya,cara bicaranya, tertawa renyahnya , kelembutannya, kepemimpinannya, wibawanya dll. Itulah yang dinamankan suka..

Ketika kita bertemu dengan lawan jenis yang asik menurut kita dan mempesona kita, bahkan setelah pertemuan itu, wajahnya terus menerus terbayang-bayang di benak kita, maka ketika itu kita berpikir “Sepertinya saya jatuh cinta padanya”. Dan itulah yang kita namakan cinta pada pandangan pertama, namun sebetulnya itu bukanlah cinta, namun hanya perasaan suka saja.



So, start be carefull ketika ada seseorang yang baru kita kenal beberapa waktu, tiba2 mengatakan kalo dia mencintai kita.. Klo dia mengatakan dia menyukai kita, itu masih bisa diterima, tp ketika berbicara ttg cinta, kita perlu pikirkan lagi…

Orang yang sudah menikah bertahun-tahun aja, bisa tiba-tiba mengatakan klo dia tidak mencintai pasangannya lagi..apalg orang yang baru kita kenal..

Namun perasaan suka tadi, semestinya harus berkembang menjadi rasa cinta, yakni kerelaan untuk memberi yang terbaik dari diri kita demi yang terbaik untuknya. Jika proses ini tidak terjadi, maka kita akan terlibat dalam suatu relasi yang dangkal, dan kita hanya akan berhenti pada peran pengamat yang hanya menikmati tontonannya dengan penuh kekaguman.

Dan yang lebih berbahaya lg, kita akan menuntutnya untuk bersikap dan melakukan hal-hal yang hanya menyenangkan kita saja. Akibat hal tesebut, maka dalam suatu hubungan akan timbul yang namanya “tuntutan yang salah atas nama cinta”.

Misalnya, seorang cowo akan menuntut cwnya untuk berpakaian sesuai dengan yang dia inginkan, walaupun cwnya tersebut tidak menyukainya. Atau seorang cw yang menuntut cwonya untuk memiliki gaya rambut yang disukai olehnya, walaupun itu tidak disukai oleh cwonya. Mengapa hal itu terjadi, karena kita hanya ingin dia menjadi seperti yang kita inginkan dan kita memaksakan kehendak kita atasnya.

Namun tidak semua “tuntutan” itu salah,ada juga yang dinamankan “Tuntukan karena cinta”. Tuntutan ini lebih bersifat tindakan prefentif dan bertujuan kebaikan. Misalnya seorang cwo yang menuntut pasangannya untuk tidak terlalu sering memakai pakaian-pakaian mini, karena itu akan membahayakan cwnya itu sendiri, atau seorang cw yang menuntut pasangannya untuk berhenti merokok, karena itu akan menggangu kesehatannya, dll.

Kita bisa melihat perbedaan dari keduanya. Yang satu menuntut krn kita ingin memuaskan keinginan kita, sedangkan yang satu lagi, kita menuntut karena kita ingin yang terbaik buat pasangan kita tesebut. Salah satu ciri cinta yang dangkal juga adalah cemburu yang berlebihan atau posesif tingkat tinggi..

Berbeda dengan cinta, benih-benih kekaguman tadi, tidak membuat kita menjadi kaku dan pasif. Cinta melibatkan kita dalam hidupnya sebagai pelaku yang rela mengotorkan tangan, bukan sekedar sebagai penonton yang disenangkan oleh pertunjukkan yang indah.

Cinta menuntut kita untuk mengenal seseorang lebih dalam lagi dan mencari tau apa yang menjadi kebutuhannya, bukan mencari tau apa yang bisa dia berikan kepda kita. Cinta bertanya, “Apa yang dapat kuberikan?”, sedangkan suka bertanya, “Apa yang dapat kau berikan?”

Suka pada dasarnya sesuatu yang alamiah dan bersifat netral. Rasa suka merupakan awal dari rangkaian pertumbuhan relasi dimana pada puncaknya, cintalah yang mencuat dengan indahnya. Masalahnya adalah ketika benih suka itu tetap tinggal sebagai biji suka dan tidak pernah tumbuh menjadi pohon cinta. Ketika ini terjadi adalah kita menjadi frustasi, karena adakalanya pasangan kita tersebut tidak bisa menjadi yang inginkan, dia tidak bisa memuaskan keegoisan kita terhadapnya. Suka hanya bersifat meminta, sedangkan cinta bersifat memberi.





Cinta pada Pandangan Pertama (Suka VS Cinta)

Jumat, 03 September 2010

artikel "Perbedaan Sayang dan Cinta"

Ada yang bilang cinta egois, sayang tidak; cinta hanya untuk satu orang, sayang bisa dibagi-bagi.

GUE CINTA BANGET SAMA LO; BLOG BERITA; JARAR SIAHAAN

Pendapat lainnya: Cinta adalah perasaan untuk kekasih — pacar atau pasangan hidup — sedangkan sayang ditujukan bagi sahabat dan keluarga. Kau pasti sudah sering mendengar pendapat semacam itu.

Di tempat lain : Rasa ’sayang’ lebih dalam daripada ‘cinta’, ’sayang’ tidak mudah berubah, ’sayang’ membuatmu berkorban dan rela menderita demi orang yang kausayangi, ‘cinta’ ingin memiliki namun ’sayang’ tidak….

Ini masalah bahasa; bahasa Indonesia yang harus kita jaga supaya tidak “berselingkuh” maknanya. Betapa penutur bahasa nasional kita, yang justru banyak dari mereka adalah kaum terpelajar di kota-kota dan fasih mengakses Internet, tidak bisa memahami dua kata yang begitu familiar: cinta dan sayang. Bahkan sampai dirusak lewat puisi.

Padahal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang resmi dibuat pemerintah tidak pernah disebutkan kedua kata itu berbeda makna. Di kamus tertulis arti sayang: kasih, cinta. Demikian juga cinta: menaruh kasih sayang, menyukai. Tapi bagaimana mulanya sampai-sampai banyak kaum yang mendefinisikan cinta dan sayang tidak serupa? .

;-) Mari kita bermain-main dengan makna sayang dan cinta sesuai versi mereka itu.

Seandainya benar bahwa cinta ingin memiliki, lantas bagaimana jadinya arti kalimat ini, “Tuhan, aku mencintai-Mu.” Apakah aku ingin memiliki Tuhan? Gak bakal gila, lagi! :D Bagaimana pula bila benar cinta itu penuh nafsu sedangkan sayang tidak, apakah aku ingin memerkosa Tuhan dengan berkata, “Tuhan, aku mencintai-Mu”? Enak sekali, bah!

Bahasa Indonesia memang kaya. Banyak kata yang bersinonim, termasuk kata-kata bersayap yang sering membingungkan.

Dalam berbagai kasus, bahasa Inggris terasa lebih tegas. Orang bule menyebut cinta pada ibunya, cinta pada pacarnya, cinta pada temannya, cinta pada presidennya, dengan kata yang sama: I love you. Kita di Indonesia mesti mengubahnya: Aku sayang sama ibu; Gue cinta banget sama lo; Aku sayang padamu, sobat; Saya menghormati Bapak Presiden. :D [blogberita.net]

Posted by Jarar Siahaan on Mar 2nd, 2008 and filed under bahasa, cinta. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Both comments and pings are currently closed.

 
Copyright Zona Kritisssss 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .